- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Quantum Teaching diperkenalkan oleh Bobbi DePorter di era 80-an dan Accelerated diperkenalkan oleh Dave Meier di era 2000-an. Meskipun paradigma dan konsepnya termasuk sudah cukup lama, ternyata ada beberapa pemikiran mereka yang sampai sekarang masih berlaku. Riset seputar konsep serta teori mereka masih dipakai hingga sekarang. Bahkan berbagai institusi yang mengajarkan pendidikan misalkan RuangGuru.com masih menerapkan konsep ini.
Beberapa bagian dari konsep Quantum Teaching dan Accelerated Learning yang penting.
1. AMBAK. AMBAK adalah singkatan dari Apa Manfaatnya Bagiku. Ini merupakan terjemahan dari prinsip WIIIFM (What is In It For Me). Makna prinsip ini adalah, seseorang akan lebih termotivasi buat belajar jika ia tahu apa manfaatnya buat dia. Lagipula, salah satu hukum tentang otak mengatakan informasi akan disimpan di memori jangka panjang saat orang tahu apa manfaatnya suatu hal dipelajari.
2. AZAS. Salah satu azas penting dalam pembelajaran gaya Quantum Teaching adalah “Bawalah dunianya ke duniamu, baru bawa duniamu ke dunia dia” Intinya, Quantum Teaching bicara soal betapa pentingnya memahami dunia peserta kita. Trainer harus menyelami dunia peserta. Trainer punya tanggung jawab mengerti apa yang jadi pergolakan peserta didik. Juga menggunakan bahasa yang mereka pahami. Dengan memahami peserta, barulah trainer mengajak peserta untuk masuk ke dunianya. Disini prinsip pacing dan leading dari ilmu NLP (Neuro Linguinstic Programming) dipakai. Artinya peserta akan lebih tertarik dan mau dipengaruhi oleh trainernya jika ia merasa trainernya memahami apa yang dunia mereka.
3. PRINSIP. Dalam ilmu Quantum Teaching ada lima prinsip pembelajaran yang penting, yakni:
(1) Segalanya Berbicara. Artinya, dalam mengajar, semua hal yang ada, mulai dari si trainer, ruangan, bahan, semuanya yang terkait dengan pembelajaran bisa dipakai untuk mengajarkan sesuatu.
(2) Segalanya Bertujuan. Artinya, ketika melakukan aktivitas apapun di kelas, harus punya tujuannya. Jika tidak, ia hanya menghabiskan waktu. Maka trainer mesti memikirkan setiap langkah, proses yang terjadi, mesti ada tujuannya.
(3) Akui Setiap Usaha. Artinya, trainer selalu positif dengan proses yang dialami oleh siswanya. Ini menganut Prinsip Suggestology dari Georgi Lazanov. Disini, fungsi trainer adalah sekaligus motivator bagi pembelajaran siswanya.
(4) Pengalaman Sebelum Beri Nama. Artinya, jauh lebih baik jika peserta berkesempatan untuk mengalami dulu sebelum mereka belajar sesuatu. Makanya muncul konsep experiential learning dimana peserta diajak aktif mengalami dulu, barulah dari pengalaman itu ditarik ke konsep penting yang perlu dipelajari.
(5) Jika Layak Dipelajari, Layak Pula Dirayakan. Pembelajaran adalah proses merayakan kesuksesan untuk mendapatkan pengetahuan tertentu. Makanya, pembelajaran mestinya menjadi kesempatan untuk merayakan. Di sinilah trainer memberikan pujian, mengajak tepuk tangan ataupun kalimat yang afirmatif untuk setiap proses kemajuan pembelajaran yang dialami.
4. METODE. Salah satu prinsip penting dari Accelerated Learning Dave Maier yang terkenal adalah kalimat “Learning is Creation, Not Consumption” So, jika pembelajaran hanya membuat siswa pasif dan menerima informasi, maka itu bukanlah proses belajar yang sesungguhnya. Pembelajaran terjadi ketika peserta juga aktif dilibatkan. Mereka berbagai pengalaman, aktif memikirkan, merespon bahkan mensharingkan pemikiran mereka. Bahkan, jika perlu peserta mampu membangun pemikiran dan ide baru dari apa yang didapatkannya, dikaitkan dengan apa yang diketahuinya. Maka, tugas trainer adalah memastikan terciptanya pembelajaran dua arah yang aktif, bukan pasif.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |