Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi oleh para manajer perusahaan adalah mengelola perubahan. Dunia bisnis telah semakin penuh persaingan, dan perubahan dalam desain organisasi, struktur organisasi, maupun kepemimpinan sangat diperlukan untuk bertahan hidup dalam lingkungan baru. Perusahaan-perusahaan harus diorganisasi kembali untuk menghilangkan kegiatan-kegiatan operasi yang tidak diperlukan dan tidak diinginkan serta menyerap perusahaan-perusahaan kecil melalui merger dan akuisisi, menuju perubahan dalam organisasi.
Di saat perubahan organisasi dilaksanakan, mungkin beberapa pendapat pro dan kontra dapat berujung ketegangan dalam organisasi tersebut. Namun hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi. Ketika sesuatu yang sudah pakem berlangsung begitu lama, maka akan ada sedikit ketegangan ketika perubahan itu terjadi. Di sinilah kecerdasan emosi seorang manajer atau pemimpin diuji. Ketika ia mampu mengendalikan emosinya dan tetap mengedepankan akal sehatnya, maka tinggal menunggu waktu kepemimpinanya akan berhasil.
Pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik. Pemimpin harus memiliki keterampilan untuk dapat mengenali perubahan-perubahan penting, serta mampu mengambil tempat di dalam hati setiap orang, agar semua orang dalam perusahaan bisa saling menyatu dan saling berempati, untuk membawa perubahan itu ke arah yang lebih baik.
Pemimpin harus bisa membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari setiap orang di dalam organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat, serta berjuang keras dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih baik. Pemimpin harus menyadarkan setiap orang, agar selalu menggunakan cara-cara profesionali dalam merespon setiap perubahan.
Untuk itu, pemimpin harus memilki kecerdasan emosi yang baik dan duduk bersama dengan semua kekuatan sumber daya manusianya, untuk berbicara tentang perubahan-perubahan itu dengan cara-cara penuh inspirasi dan profesional.
#kecerdasanemosi
 |
 |
