![Tujuh Pelajaran Paling Inspiratif dari Tokoh Gatotkaca](https://www.hrexcellency.com/wp-content/uploads/2017/05/Tujuh-Pelajaran-Paling-Inspiratif-dari-Tokoh-Gatotkaca.png)
- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Ketika berbicara tentang kepemimpinan, salah satu kisah yang tak pernah kehilangan relevansi adalah perjalanan Steve Jobs bersama Apple. Jobs, seorang visioner yang tak terbantahkan, berhasil membangun Apple bersama kedua rekannya, Steve Wozniak dan Ronald Wayne. Namun, perjalanan itu tidak selalu mulus. Meski memiliki visi luar biasa, Jobs awalnya gagal dalam hal mengelola bisnis secara efektif. Pikirannya yang sering kali berada di “langit” membuatnya sulit mengelola “bumi” tempat operasional Apple berlangsung.
Kesadaran akan kelemahan itu mendorong Jobs merekrut John Sculley dari Pepsi pada tahun 1983 untuk mengurus pemasaran Apple. Namun, cerita berlanjut dengan tragis. John Sculley, yang terampil dalam mengelola, justru tidak memiliki visi yang tajam untuk memimpin perusahaan ke arah yang lebih besar. Akibatnya, Apple merosot hingga akhirnya Jobs kembali di tahun 1997 sebagai sosok yang telah matang. Ia kembali tidak hanya sebagai pemimpin visioner, tetapi juga seorang manajer yang cakap. Transformasi Jobs inilah yang menjadi pelajaran penting: sukses membutuhkan keseimbangan antara memimpin (to lead) dan mengelola (to manage).
Kisah Steve Jobs dan John Sculley mencerminkan perbedaan mendasar antara “memimpin” dan “mengelola.” Memimpin berarti merancang visi besar, sementara mengelola memastikan visi tersebut dapat dieksekusi dengan baik. Berikut adalah 10 perbedaan penting antara “to lead” dan “to manage” untuk memahami bagaimana keduanya saling melengkapi:
1. Fokus Waktu
*To manage: Fokus pada jangka pendek.
*To lead: Fokus pada visi jangka panjang.
2. Pendekatan Kerja
*To manage: Taktis dan berorientasi pada detail teknis.
*To lead: Strategis, merancang gambaran besar.
3. Prioritas Utama
*To manage: Mengelola prosedur, SOP, dan proses kerja.
*To lead: Merumuskan visi, misi, dan rencana strategis.
4. Orientasi Pencapaian
*To manage: Memastikan target harian tercapai.
*To lead: Menentukan arah perusahaan di masa depan.
5. Fokus Perspektif
*To manage: Melihat “pohon” (detail).
*To lead: Melihat “hutan” (keseluruhan lanskap).
6. Gaya Komunikasi
*To manage: Berkomunikasi teknis dan instruksional.
*To lead: Berkomunikasi inspiratif dan visioner.
7. Pendekatan terhadap Tim
*To manage: Memastikan tugas berjalan dengan efisien.
*To lead: Menginspirasi tim untuk mencapai tujuan bersama.
8. Keahlian Utama
*To manage: Ahli dalam perencanaan operasional.
*To lead: Ahli dalam mengelola perubahan.
9. Hubungan dengan Perubahan
*To manage: Mengelola stabilitas di tengah perubahan.
*To lead: Menginisiasi dan mendorong perubahan.
10. Hasil Akhir
*To manage: Memberikan hasil yang konsisten.
*To lead: Mengarahkan pada pencapaian inovasi dan terobosan.
Di HR Excellency, kebutuhan akan keseimbangan antara memimpin dan mengelola menjadi dasar dari program Leadership Managerialship Quotient (LMQ). Program ini dirancang untuk melatih para pemimpin di berbagai jenjang agar mampu menguasai dua aspek penting tersebut. Selama belasan tahun, HR Excellency telah mengajarkan keterampilan ini kepada para leader dari berbagai organisasi, memastikan mereka mampu beradaptasi dengan lanskap bisnis yang terus berubah.
Aspek Memimpin (To Lead)
Dalam modul to lead, peserta diajarkan untuk:
1. Change Leadership: Memimpin perubahan dengan memahami dinamika organisasi.
2. Business Landscape: Mengidentifikasi tren bisnis untuk merancang visi yang relevan.
3. Coaching Next Leaders: Membina calon pemimpin masa depan.
4. Komunikasi Inspiratif: Mampu menggerakkan tim melalui narasi yang kuat.
5. Interpersonal Skills: Membangun hubungan yang mendukung kolaborasi tim.
Aspek Mengelola (To Manage)
Di sisi lain, modul to manage meliputi:
1. Perencanaan dan Organisasi (POAC): Fokus pada planning, organizing, actuating, dan controlling.
2. Delegasi Efektif: Membagi tugas dengan jelas dan memastikan eksekusi berjalan baik.
3. Umpan Balik: Memberikan evaluasi kerja yang membangun untuk pengembangan tim.
4. Improvement Proses Kerja: Memastikan efisiensi dan kualitas di setiap langkah.
5. Manajemen Hasil: Mengelola KPI dan indikator kesuksesan tim.
Kesimpulan: Perpaduan untuk Sukses
Kisah Steve Jobs mengajarkan kita bahwa sukses dalam kepemimpinan tidak hanya tentang memiliki visi besar, tetapi juga kemampuan untuk mengelola visi tersebut menjadi kenyataan. Dalam dunia kerja, keseimbangan antara memimpin dan mengelola adalah kunci keberhasilan. Program LMQ hadir sebagai solusi untuk membentuk pemimpin yang lengkap—mereka yang mampu melihat hutan tanpa melupakan pohon.
Sebagai akhir kata, dapatlah kita simpulkan bahwa “Pemimpin sejati tidak hanya menginspirasi mimpi, tetapi juga memastikan mimpi tersebut terwujud dengan rencana yang matang.“
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |