Ketika pertama kali menyebutkan istilah NLP banyak orang yang bertanya-tanya. NLP itu apa sih? Bahkan, ada segelintir orang yang berpikir itu adalah istilah keuangan. Karena mereka pikir, NLP adalah kredit macet alias Non Performing Loan, atau NPL. Padahal, NLP yang kepanjangannya Neuro Linguistic Programming, beda jauh dengan istilah NPL.
NLP adalah ilmu atau metodologi sistematis buat pengembangan diri, yang banyak diakui kehandalannya di abad ini. Pertama kali diperkenalkan di era 70-an oleh John Grinder dan Richard Bandler. Para pendirinya ini, tekadnya hanya satu, mencari teknik dan metodologi yang bisa membantu orang mencapai dirinya yang optimal. Makanya, diawal sejarahnya, para pendiri NLP ini belajar dari para ahli terapi terkemuka yang banyak mengubah individu menjadi sangat optimal yakni Fritz Perl, Virginia Satir serta Milton Erikson. Dan sejak tahun 1970-an itu, ilmu NLP terus berkembang bahkan dipakai dalam ilmu komunikasi, penjualan, negosiasi, persuasi, terapi bahkan juga sebagai ilmu self help yang banyak manfaatnya.
Apa Sih Manfaat Belajar NLP?
Dalam bukunya, NLP Workbook, trainer dan penulis buku NLP yang produktif, Joseph O’Connor menyebutkan “NLP aims for self improvement and change. You learn to optimize yourself before optimizing others” (NLP bertujuan untuk pengembangan diri dan perubahan. Anda belajar untuk mengoptimalkan diri sendiri sebelum mengoptimalkan orang lain).
Dalam NLP, ada 6 pilar utama yang dipelajari. Pertama, adalah soal diri. Jadi, NLP belajar pentingnya untuk “bertanggung jawab” atas kehidupan kita. Umumnya, banyak orang menyalahkan lingkungan dan sekitarnya.
Pilar kedua, adalah soal keyakinan atau presuposisi. NLP memberdayakan dengan keyakinan yang positif. Sebagai contoh, salah satu presuposisi NLP adalah “There is no failure, only feedback” (tak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah umpan balik buat kita). Dengan pilar ini, NLP banyak membantu orang untuk menggantikan keyakinan yang membelenggu (limiting beliefs) dengan keyakinan yang memberdayakan (empowering beliefs).
Pilar ketiga adalah soal rapport (pendekatan). Nyaris semua buku soal komunikasi dan interpersonal dewasa ini, memasukkan ilmu NLP. NLP mengajarkan berbagai prinsip dan pendekatan dalam membangun relasi dan berkomunikasi. Misalkan dengan teknik pacing leading dimana kita belajar untuk “menyamakan gelombang” dengan lawan bicara kita.
Pilar keempat adalah soal hasil. NLP banyak berfokus pada kinerja puncak (peak performance). Tak heran jika banyak coach dan pembicara terkemuka didunia termasuk misalkan Anthony Robbins mengajarkan teknik-teknik NLP untuk membantu individu mencapai hasil yang optimal. Belakangan, teknik dan trik NLP banyak diajarkan khususnya kepada para sales dan leader, untuk memgoptimalkan hasil mereka.
Pilar kelima adalah soal umpan balik. Pepatah mengatakan, “Feedback is the breakfast of champion” (umpan balik adalah sarapannya para juara). Dalam ilmu komunikasi misalnya, NLP sangat berguna. Misalkan, bagaimana mengoptimalkan modalitas visual, auditori serta kinestetik dalam berkomunikasi dan menciptakan dampak. NLP punya prinsip, jika ada penolakan dan resistensi, berarti pendekatan yang kita lakukan itu keliru. Umpan balik memberikan kita masukan apakah pendekatan yang kita lakukan selama ini telah benar.
Akhirnya, pilar keenam yang merupakan manfaat dari belajar NLP adalah fleksibilitas. NLP mengajarkan bahwa sistem yang paling fleksibel akan memberikan pengaruh terbesar. Dalam istilahnya, NLP menyebut “Flexibility is Power“. Belajar NLP membuat kita menjadi lebih adaptif, dan menyesuaikan diri. Ilmu kesehatan mental, menyebutkan kemampuan manusia untuk beradaptasi adalah tanda kematangan diri. Dan itulah yang bisa diperoleh dari belajar NLP.
Apa Yang Diajarkan Di Pelatihan NLP with Firewalking?
Sudah 15 tahun lebih progran NLP with Firewalking diperkenalkan di Indonesia, oleh lembaga kami di HR Excellency. Berbagai level karyawan, entrepreneur hingga Direksi dari berbagai perusahaan nasional dan multinasional, telah menjadi bagian dari pembelajaran di program NLP yang diadakan secara rutin.
Selain belajar ilmu NLP, HR Excellency menggabungkan dengan pengalaman ‘firewalking‘. Yakni pengalaman berjalan di atas bara api. Memang sih banyak yang bertanya, “Mengapa harus berjalan di atas bara api?”
Sebenarnya, tanpa berjalan di atas bara api pun, ilmu NLP itu sendiri sudah memberikan banyak manfaat. Hanya saja, terkadang kita membutuhkan bukti. Jadi, firewalking ini, bagi para peserta yang belajar NLP adalah suatu pembuktikan “mind over body“, yakni bagaimana menggunakan pikiran untuk mengendalikan tubuh kita. Pengalaman firewalking inipun dipandu oleh instruktur berlisensi internasional dari F.I.R.E Institute. Hal ini untuk menjamin peserta dipandu oleh instruktur yang mengerti safety dan berpengalaman dalam aktivitas ini.
Melalui pengalaman firewalking, nyatanya banyak peserta yang belajar untuk menghargai potensi dari Tuhan yang begitu luar biasa yang diberikan kepada kita, agar dioptimalkan. Misalkan saja, ada peserta kepala cabang sebuah bank multinasional terkemuka yang berkata, “Yang paling berkesan bagi saya adalah pengalaman berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang dan tanpa terluka. Saya ikut bersama suami saya. Dan sejak itu, kami sering mengingat pengalaman itu dengan berkata “Kalau kami bisa berjalan di atas bara api, artinya ada banyak potensi yang Allah berikan, yang kami miliki untuk menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan ke depannya. Sungguh pengalaman yang memberdayakan kami”.
Intinya, dari pengalaman firewalking itu, peserta belajar menerapkan teori NLP yang diperoleh. Selain itu, peserta juga belajar mengatasi berbagai ketakutan yang sering membuat mereka lumpuh.
Special Benefit Dari Program NLP with Firewalking dari HR Excellency
Bukan HR Excellency, jika peserta tidak mendapatkan bonus pembelajaran. Intinya, supaya peserta dapat belajar mandiri pula. Itulah sebabnya, selama 15 tahun, para trainer dan fasilitator di NLP mendesain berbagai alat support, tools serta materi pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta program pelatihan NLP ini.
Berbagai media, podcast, hingga video microlearning bahkan assessment NLP sengaja didesain untuk membantu peserta. Berikut ini adalah benefit dan bonus yang diberikan dalam program NLP with Firewalking ini.
Postcast, CD dan video microlearning:
1. Video microlearning: 12 Presuposisi NLP. Peserta jadi bisa mendalami 12 presuposisi atau keyakinan penting untuk mengoptimalkan diri mereka.
2. Podcast dan CD “Self Terapi NLP“, “The Joy of Firewalking“. Peserta bisa menggunakan isi podcast dan CD untuk melakukan self therapy terhadap berbagai masalah dan problem mereka dengan teknik-teknik NLP mutakhir. Juga, belajar mengambil intisari dan poin penting dari pengalaman berjalan di atas bara api (firewalking).
Selain itu, yang menarik, adalah masing-masing peserta mendapatkan assessment personal berupa “NLP Profiling System” yang berisi sistem motivasi penting. Dengan profiling system ini, peserta dapat umpan balik personal yang berharga bagaimana caranya ia tahu untuk mengenal pola motivasi dirinya. Hasil inipun jadi berguna buat para coach ataupun pimpinan yang ingin mengoptimalkan orang-orangnya.
Akhirnya, bagi peserta pun ada kalender 49 hari menerapkan NLP setelah mengikuti training NLP yang kita sebut “49 Days NLP Challenge“. Jadi, peserta mendapatkan kalender 49 hari yang menantang mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di pelatihan NLP tersebut. Dengan demikian peserta tetap ingat dan segera mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari.
Begitulah!
Dengan berbagai tools dan metode pembelajaran ini, harapannya satu, supaya peserta mendapatkan yang terbaik dari waktu dan energi yang telah mereka berikan dalam program NLP ini.
Nah,
Seandainya Anda atau tim Anda merasa perlu dibekali dengan berbagai ketrampilan dan kompetensi NLP ini, para fasilitator di HR Excellency dapat membantu Anda dan organisasi Anda. Silakan kontak dengan tim kami di 081298054929
 |
 |
