Bagaimana rasanya ketika tiba-tiba dokter memvonis kita dengan keputusan untuk cuci darah seumur hidup? Tentunya, ini bukanlah hal yang gampang. Setiap minggu secara rutin, dua hingga tiga kali sehari yang lamanya 4-5 lima jam harus ditemani oleh mesin pencuci darah. Tak mengherankan jika, menjadi pasien HD (hemodialisis) membuat banyak pasien rentan stress dan cenderung sangat sensitif bahkan emosional. Dan permasalahannya, jika secara media, para pasien dan keluarga bisa berkonsultasi dengan tim dokter, kemanakah mereka berkonsultasi jika ada masalah psikologis?
Untuk itulah, selama setengah hari di RS Borromeus sebagai salah satu RS terkemuka di Bandung, diadakanlah seminar bertema “Mengelola Kecerdasan Emosional Pasien HD (Hemodialisis)”. Seminar ini dibawakan oleh Master Trainer EQ Bp. Anthony Dio Martin dari HR Excellency bersama-sama dengan salah satu ahli ginjal terkemuka di Indonesia, Prof. Dr. dr. Rully M.A. Roesli Sp.PD-KGH.
Dalam seminar yang mengharukan ini, para pasien GGT (Gagal Ginjal Terminal) juga berkesempatan mengemukakan pendapat serta idenya. Beberapa diantara bahkan membuat pembicara turut meneteskan air mata keharuan, khususnya tatkala pasien berbicara soal apreasiasi mereka kepada keluarga yang dengan setia menemani dan memahami mereka. Para pasienpun berterima kasih atas isi materi dan kesempatan mendengarkan seminar motivasi yang inspiratif dan berharga ini. Dan ruangan Aula RS Borromeus di Lt 7 ini pun dipenuhi oleh para pasien serta keluarganya. Bahkan, beberapa pasien tampak tetap semangat meskipun menggunakan kursi roda dan ada pula yang masih menggunakan tabung oksigen dipandu oleh tim perawat yang ramah dan cekatan.
Atas terselenggaranya, acara ini pihak pasien dan keluarganya amat berterima kasih dengan tim Consumer Intensive Care (CIC) PT Combiphar serta tim panitia yang terdiri dari para perawat dari Unit hemodialisis di RS Borromeus Bandung. Terima kasih atas kerjasama dan kesempatan untuk memberikan inspirasi luar biasa bagi para pasien penderita gagal ginjal!
Semoga para pasien menerapkan pula tips akhir khususnya dari Prof. Rully Roesli yakni menjadi pasien yang 4S: Sabar, Semangat, Sembahyang (tetap Berdoa), serta Sehat (Tidak Sembuh, Tapi Sehat).
 |
 |
