- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Menurut Daniel Goleman, penulis buku “Emotional Intelligence: Why It Matter More than IQ”, yang juga penulis buku “Emotional Self Awareness” self awareness itu dibaginya menjadi tiga hal pokok:
1. Emotional awareness. Dalam hal ini, seseorang mengenali dan menyadari emosinya. Termasuk disini, adalah memiliki yang namanya emotional literacy (kemelekan emosi). Misalkan tahu dan bisa menyebutkan emosi yang dirasakan. Selain itu, juga penting mengenali pola-pola (pattern) kebiasaan dirinya. Termasuk pola kebiasan, pola sikap serta hal-hal yang bisa memicu respon emosinya.
2. Accurate self assessment. Hal ini terkait dengan kemampuan seseorang untuk menilai dan mengevaluasi dirinya. Termasuk kesadaran soal kelebihan dan kelemahannya. Dalam hal ini, seseorang bisa menilai dengan tepat dan akurat dirinya. Dan ia pun menyadari bagaimana kecenderungan orang lain menilai dirinya. Ia tidak menilai dirinya berlebihan, juga tidak terlalu merendahkan dirinya. Kemampuan penilaian yang akurat inilah dasar untuk pengembangan diri yang penting.
3. Self confidence. Hal ini terkait dengan kemampuan kita untuk percaya serta yakin dengan diri kita sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kinerja seseorang terkait langsung dengan bagaimana seseorang percaya dengan dirinya.
Dalam bukunya, Daniel Goleman menyebutkan bahwa self awareness itu mencakup beberapa ciri perilaku seperti misalnya:
• Seseorang itu tahu mengenai situasi perasaan dirinya saat ini dan mengerti apa yang menyebabkan ia merasakan perasaan seperti itu
• Ia pun tahu bagaimana perasaannya bisa menolong ataupun justru jadi menghambat dirinya atas apa yang sedang ia sedang lakukan
• Ia pun mengerti dan punya kesadaran bagaimana kira-kira orang lain menilai dan memandang dirinya
• Di sisi lain, ia pun paham soal SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) dirinya
• Lantas, ia pun memiliki rasa percaya diri yang baik.
Ada dua langkah yang disarankan oleh beberapa ahli, seperti Peter Solevey, John Mayer yang pertama kali mempelopori Kecerdasan Emosional, dan juga Daniel Goleman, yaitu:
Pertama-tama, dengan Self Reflection. Bagaimana caranya? Salah satu latihan self reflection adalah dengan merenungkan setiap malam sebelum tidur untuk mengevaluasi apa yang terjadi sepanjang hari. Beberapa pertanyaan yang penting untuk diajukan adalah:
• Bagaimanakah emosimu sepanjang satu hari ini, apakah oke? Kalau tidak apa sebabnya?
• Bagaimana caramu berbicara dengan orang lain sepanjang hari ini apakah kata-katamu destruktif atau membuat orang lain menjadi tersinggung, atau malah sebaliknya? Sukakah dirimu dengan interaksimu hari ini?
• Juga bagaimana tindakanmu sepanjang hari ini? Adakah pola-pola yang kamu ulangi terus-menerus, yang semakin kamu sadari?
Itulah refleksi yang bisa dilakukan untuk merenungkan apa yang sudah dilewati sepanjang satu hari serta membuat rencana kedepan bagaimana memperbaiki sikap dan tindakan berikutnya. Self reflection juga bisa dilakukan dengan membuat semacam jurnal. Jurnal ini berisi catatan tentang pembelajaran dan pengalaman. Banyak ahli psikoterapi telah membuktikan bahwa self journaling seringkali merupakan alat terapi yang baik, khususnya jika kita dalam kondisi perasaan yang kurang menyenangkan.
Langkah kedua Personal Feedback, yakni dengan cara meminta umpan balik umpan. Nah, umpan balik itu bisa dilakukan dengan cara mengisi tes atau assessment yang tersedia. Saat ini, ada banyak sekali alat assessment yang bisa memberikan umpan balik yang semakin akurat tentang siapakah diri kita. Selain dengan assessment menggunakan tes, kita pun bisa meminta umpan balik dari orang lain yang berinteraksi dengan diri kita setiap hari. Kadangkala, ada banyak hal tentang diri kita yang kita tidak sadari tetapi orang lain lihat pada diri kita.
Dalam program training EQ bersama HR Excellency, self awareness peserta akan dibangun dengan cara mendapatkan umpan balik tentang diri mereka melalui sebuah assessment yang akan memberikan masukan tentang diri mereka. Tentunya, ketepatan alat ini sangat bergantung pada kejujuran dan keakuratan peserta untuk menilai diri mereka pula. Namun, dengan adanya umpan balik ini bisa menjadi action plan pengembangan diri yang tepat, soal kemanakah seseorang harus mengembangkan dirinya.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |