- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Bagi para profesional HR, memahami karakter individu bukan hanya tentang menilai kepribadian saat wawancara. Tapi, juga soal melihat bagaimana karakter tersebut tercermin dalam tindakan sehari-hari. Karakter mempengaruhi semua aspek dari manajemen sumber daya manusia. Mulai dari proses perekrutan hingga pengembangan karyawan dan pembinaan hubungan dalam tim.
Mencermati Karakter dalam Konteks HR
Setiap hari, kita berinteraksi dengan berbagai orang di lingkungan kerja. Bagaimana seseorang merespons saat menghadapi kritik, konflik, atau tantangan, merupakan cerminan dari karakter mereka. Dalam konteks HR, ini berarti bahwa karakter individu tidak hanya mempengaruhi bagaimana mereka bekerja, tetapi juga bagaimana mereka berkontribusi terhadap budaya organisasi dan hubungan antar karyawan.
Kisah Inspiratif dalam Dunia HR
Contoh nyata dari pendekatan karakter dalam HR dapat dilihat pada Zappos, perusahaan yang dikenal dengan budaya kerja yang luar biasa. Tony Hsieh, mantan CEO Zappos, memiliki filosofi bahwa karakter karyawan lebih penting daripada keterampilan teknis saat merekrut. Hsieh percaya bahwa keterampilan dapat dipelajari, tetapi karakter dan kesesuaian budaya tidak bisa dipalsukan. Dia bahkan menawarkan bonus kepada karyawan yang memutuskan untuk meninggalkan perusahaan jika mereka merasa tidak cocok dengan budaya kerja Zappos. Pendekatan ini membantu Zappos mempertahankan tim yang bahagia dan berkomitmen, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan pelanggan dan kesuksesan perusahaan.
Karakter, Cermin Organisasi
Bayangkan organisasi sebagai cermin besar yang memantulkan karakter dari setiap anggotanya. Jika setiap individu dalam organisasi menunjukkan sikap positif, integritas, dan etika kerja yang kuat, maka keseluruhan organisasi akan memancarkan gambaran yang kuat dan kohesif. Sebaliknya, jika banyak individu menunjukkan sikap negatif atau tidak konsisten, cermin organisasi akan mencerminkan ketidakstabilan dan konflik.
Sebuah Kisah Nyata
Mari kita lihat kisah Maya, seorang manajer HR di perusahaan teknologi yang berkembang pesat. Maya menghadapi tantangan besar dalam perekrutan cepat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Alih-alih hanya memfokuskan perhatian pada keterampilan teknis, Maya memilih untuk menilai karakter calon karyawan secara mendalam. Dalam satu kasus, Maya merekrut seorang kandidat yang tidak memiliki pengalaman luas tetapi menunjukkan integritas, kemauan untuk belajar, dan sikap positif. Kandidat ini ternyata menjadi salah satu aset berharga bagi perusahaan karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat dan berkolaborasi dengan baik dalam tim yang dinamis.
1. Gunakan Pertanyaan Behavioral dalam Wawancara: Tanyakan calon karyawan tentang pengalaman mereka dalam menghadapi situasi sulit atau konflik di tempat kerja. Pertanyaan seperti “Ceritakan saat Anda menghadapi kritik dari atasan. Bagaimana Anda menanggapinya?” dapat memberikan wawasan tentang bagaimana mereka menangani tantangan dan kritik.
2. Evaluasi Sikap Selama Proses Seleksi: Perhatikan sikap calon selama proses seleksi, mulai dari ketepatan waktu mereka hingga cara mereka berinteraksi dengan staf. Ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka akan berperilaku dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
3. Optimalkan Tes Psikometri: Pertimbangkan untuk menggunakan alat evaluasi psikometri yang dapat memberikan pandangan mendalam tentang kepribadian dan kecocokan karakter calon dengan budaya perusahaan.
4. Implementasikan Program Onboarding yang Efektif: Selama masa orientasi, perkenalan dengan budaya perusahaan dan nilai-nilai inti dapat membantu karyawan baru memahami dan beradaptasi dengan harapan dan standar karakter yang diinginkan oleh organisasi.
5. Kembangkan Budaya Feedback yang Positif: Ciptakan lingkungan di mana umpan balik konstruktif dihargai dan diterima dengan baik. Ini akan mendorong karyawan untuk terus berkembang dan meningkatkan karakter mereka dalam konteks profesional.
6. Perhatikan Pengembangan Karakter Berkelanjutan: Selain merekrut individu dengan karakter baik, investasikan dalam program pelatihan. Juga, pengembangan yang fokus pada pembentukan karakter, seperti pelatihan kepemimpinan dan manajemen konflik.
So, dalam dunia HR, karakter bukan lagi hanya soal bagaimana individu berperilaku dalam situasi tertentu. Tapi juga tentang bagaimana mereka mempengaruhi budaya organisasi secara keseluruhan.
Karakter yang positif dan konsisten akan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, produktif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, penting bagi profesional HR untuk terus memperhatikan dan menilai karakter dalam setiap aspek pekerjaan mereka—dari perekrutan hingga pengembangan karyawan.
Percayalah it’s worth every effort! Dengan membangun dan mempertahankan karakter yang kuat dan positif, kita tidak hanya membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Tapi, juga mendorong kesuksesan jangka panjang bagi organisasi dan individu di dalamnya.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |