- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
From Confort Zone to Risk Zone: Sukses Menembus Batas Kenyamanan
“Kamu tidak bisa bertahan di zona nyaman. Kamu akan gagal jika terus berada di zona nyaman. Berikan tekanan pada dirimu sendiri. Kamu harus lapar. Kamu harus berusaha lebih keras untuk dirimu sendiri.” (Steve Harvey)
Steve Harvey, seorang komedia dan pembawa acara terkemuka di AS mengatakan kalimat itu dengan lantang. Kutipan di atas mengandung kebenaran mendalam tentang pentingnya keluar dari zona nyaman (comfort zone) demi meraih kesuksesan luar biasa. Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa kepuasan diri sering kali membawa pada stagnasi, sementara pertumbuhan terjadi ketika kita berani menghadapi tantangan dan terus berusaha tanpa henti.
Pernyataan di atas adalah seruan untuk menerima ketidaknyamanan sebagai pendorong perkembangan pribadi dan profesional. Steve Harvey menekankan pentingnya memberikan tekanan pada diri sendiri dan berusaha mencapai keunggulan untuk melampaui batasan yang ada. Ide utamanya adalah bahwa kemajuan dan inovasi sejati datang dari keberanian melampaui batasan yang kita rasakan dan menjelajahi wilayah yang belum pernah dijelajahi.
Dalam kelas traing leadership maupun “Becoming A Star Employee” yang dipandu para master trainer HR Excellency, kami menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman (comfort zone) dan mengambil risiko di risk zone. Bagaiman tipsnya?
1. Rangkullah Ketidaknyamanan
Tetap berada di zona nyaman mungkin terasa aman, tetapi itu juga bisa membuat kita melewatkan peluang besar. Contoh nyata adalah kisah dari seorang pengusaha muda, Lisa. Lisa bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan besar dan merasa nyaman dengan gaji yang stabil dan lingkungan yang familiar. Namun, dia selalu bermimpi untuk membuka usaha sendiri di bidang fashion. Akhirnya, Lisa memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan memulai bisnis pakaian online dengan modal tabungannya.
Awalnya, banyak tantangan yang dia hadapi, mulai dari persaingan ketat hingga kesulitan mendapatkan pelanggan. Namun, dengan keberanian dan tekad untuk keluar dari zona nyaman, Lisa berhasil membangun merek yang dikenal luas dan kini memiliki butik di berbagai kota besar.
Sebaliknya, lihat bagaimana Nokia dan BlackBerry, yang pernah mendominasi pasar ponsel, terlalu nyaman dengan kesuksesan mereka. Mereka gagal beradaptasi dengan perubahan teknologi, seperti munculnya smartphone layar sentuh yang dipopulerkan oleh iPhone. Akibatnya, mereka tertinggal jauh di belakang pesaingnya dan akhirnya kehilangan pangsa pasar.
2. Tekanan yang Didorong Sendiri
Untuk meningkatkan kinerja, kita perlu memberikan tekanan pada diri sendiri. Misalnya, lihat bagaimana Michael Jordan, salah satu pemain basket terbaik sepanjang masa, terus mendorong dirinya untuk menjadi lebih baik. Dia tidak puas hanya dengan menjadi yang terbaik; dia selalu mencari cara untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan permainan. Jordan sering kali datang lebih awal dan pulang paling akhir dari sesi latihan, meletakkan tekanan ekstra pada dirinya sendiri untuk tetap berada di puncak.
Contoh lain adalah perusahaan Netflix. Pada awalnya, mereka adalah penyedia layanan penyewaan DVD. Namun, mereka berani mengambil risiko besar dengan beralih ke streaming digital, bahkan sebelum tren ini benar-benar populer. Keputusan ini melibatkan tekanan besar untuk berinovasi dan memimpin perubahan dalam industri hiburan. Hasilnya, Netflix berhasil menjadi salah satu raksasa di dunia hiburan global.
3. Lapar yang Tak Terpuaskan
Rasa lapar yang terus-menerus untuk pengetahuan, peningkatan, dan kesuksesan adalah kunci. Steve Jobs adalah contoh klasik dari seseorang yang tidak pernah puas dengan status quo. Dia selalu mencari cara untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Ketika pertama kali meluncurkan iPhone, banyak orang skeptis tentang kesuksesan perangkat tersebut. Namun, Jobs yakin bahwa dunia membutuhkan perubahan dalam cara berkomunikasi dan mengakses informasi. Dedikasinya untuk terus mencari sesuatu yang lebih baik membuat Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
4. Lakukan Lebih dari yang Diharapkan
Melakukan lebih dari yang diharapkan adalah cara terbaik untuk membedakan diri dari yang lain. Elon Musk, misalnya, tidak hanya puas dengan kesuksesan Tesla sebagai produsen mobil listrik. Dia juga mengejar proyek-proyek ambisius lainnya seperti SpaceX dan Neuralink. Keinginannya untuk selalu melakukan lebih dari yang diharapkan tidak hanya menciptakan produk dan layanan yang luar biasa, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berpikir besar dan tidak takut bermimpi.
So, apa kesimpulannya?
Dari semua ini, kita bisa belajar bahwa ketidaknyamanan yang proaktif dan usaha tanpa henti adalah kunci untuk mencapai kesuksesan sejati. Dengan terus menantang diri sendiri dan berusaha lebih, kita bisa keluar dari bayang-bayang mediokritas dan mencapai ketinggian yang tidak terduga.
Jadi, jangan takut untuk meninggalkan zona nyaman. Mulailah dengan langkah kecil, teruslah menantang diri sendiri, dan jangan pernah berhenti berusaha. Ingatlah, di luar zona nyaman itulah tempat pertumbuhan sejati dimulai.
Tetap penasaran, tetap berani, dan jangan takut menghadapi ketidaknyamanan. Karena di sanalah benih kesuksesan dan kebesaran kita akan tumbuh.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |