Seorang pemimpin harus memberikan nilai tambah. Tapi seperti kata Socrates, “You only teach, what you have learned.” Tidak akan ada nilai tambah selama ilmu yang dimiliki itu-itu saja secara khusus dalam hal mengembangkan bawahan. Dan dalam mengembangkan bawahan ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan tentunya supaya prosesnya bukan sesuatu yang sekenanya tapi terencana dan memiliki tujuan yang jelas. Dan Coaching adalah salah satu metode yang sekarang sedang trend. Untuk melakukan proses ini seorang pemimpin perlu memiliki ketajaman. Ada 2 ketajaman yang perlu dimiliki para leader, yaitu ketajaman “sisi” performance dan ketajaman “sisi” people. Jadi bukan hanya focus pada pencapaian hasil saja tapi juga pada pengembangan “orang’. Semua hal penting berkaitan dengan pengembangan ini pun yang dikupas tuntas dalam HR Excellency Public Class yang sudah sampai pada Angkatan ke-25.
“Coaching for Excellent Leader” Workshop ini sendiri diadakan di Hotel Santika Premiere Slipi pada tanggal 16.-17 September 2019. Berbagai pemimpin perusahaan bahkan owner-nya pun hadir di workshop ini dan membuka pikiran mereka untuk belajar hal-hal yang bisa meningkatkan level kepemimpinan mereka dan tentunya yang paling penting tidak hanya belajar teori saja, namun yang terpenting mempraktekkannya secara langsung dan mendapatkan feedback langsung dari para Master Trainernya dalam hal ini Bp. Anthony Dio Martin. Ciamik kan ya.
Dan yang membuat kelas ini selalu berakhir dengan kepuasan dari para peserta adalah tools yang diberikan benar-benar dianggap sebagai tools yang tidak hanya bagus tapi juga praktis untuk dilakukan. Yang penasaran dengan tools apa yang dibagikan… Ini dia tools itu. Yang pertama adalah MBTI (Myers Briggs Type Indicators). Dimana lewat tool ini peserta belajar untuk memahami tipe diri dan menggunakan pengetahuan MBTI untuk memotret orang lain yang akan dicoach mereka. Tools berikutnya, “Performance Problem Analysis (PPA)” merupakan salah satu tools yang penting bagi para pemimpin dalam usahanya memahami proses “Understanding Job”. Menggunakan tool ini akan membantu para pemimpin untuk menggali lebih dalam penyebab masalah kinerja bawahannya secara sistematis dengan solusi yang lebih objektif, efisien dan efektif. Dan yang terakhir adalah EIMS (Excellency Interaction Management System) yang membantu para pemimpin memberikan proses coaching dalam tahapan yang jelas karena ada sistematikanya.
Hi Leaders! Remember this… Knowing is not enough you must apply, willing is not enough, you must take action! Selamat mempraktekkan dan rasakan manfaatnya tidak hanya ke Anda sebagai Leader tapi juga sang bawahan yang di Coach bahkan perusahaan ataupun organisasi dimana para peserta berkelut.
 |
 |
