
- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Pada akhir Februari 2025, saya bersama rekan trainer dari Malaysia, Bro Khairul Mazlan, yang juga terafiliasi dengan Miniworkshopseries (MWS) International, mendapatkan kesempatan berbagi wawasan tentang Problem Solving & Decision Making di Vallianz Singapore. Sebagai salah satu perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, Vallianz memiliki pemimpin-pemimpin industri yang berpengalaman dalam menghadapi tantangan kompleks setiap hari.
Workshop ini mengajarkan banyak hal, bukan hanya kepada peserta, tetapi juga kepada kami sebagai trainer. Ada beberapa prinsip penting yang sering kali luput dari perhatian, padahal bisa menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
1. Problem Solving ≠ Decision Making
Sering kali, dua konsep ini dianggap sama, padahal sebenarnya berbeda.
* Problem Solving adalah seni menemukan solusi untuk sebuah masalah. Ini seperti dokter yang harus mencari tahu penyebab penyakit sebelum memberikan obatnya.
* Decision Making adalah seni memilih pilihan terbaik. Dan ini tidak selalu terjadi karena ada masalah—banyak keputusan besar diambil dalam kondisi normal untuk meraih peluang.
Pemimpin yang baik memahami kapan mereka harus menyelesaikan masalah dan kapan mereka harus mengambil keputusan strategis meskipun tanpa adanya krisis.
2. Cara Bertanya Menentukan Jawaban
Salah satu kesalahan terbesar dalam memecahkan masalah adalah bertanya dengan cara yang salah.
Coba bandingkan dua pertanyaan ini:
❌ “Mengapa kamu selalu terlambat?”
✅ “Bagaimana agar besok kamu bisa datang tepat waktu?”
Pertanyaan pertama membuat seseorang defensif dan mencari alasan. Pertanyaan kedua, sebaliknya, mengajak mereka berpikir ke depan dan menemukan solusi.
Di dunia bisnis, banyak keputusan buruk terjadi bukan karena kekurangan informasi, tetapi karena pertanyaan yang diajukan tidak tepat.
3. Gali Akar Masalah, Jangan Hanya Selesaikan Gejalanya
Banyak orang hanya menangani simtom tanpa menyelesaikan akar masalah. Ini seperti menambal ban bocor tanpa mencari tahu apa yang menyebabkan kebocoran itu terjadi.
Dalam organisasi, kita sering kali menambal masalah dengan solusi instan—misalnya, memberi bonus untuk meningkatkan motivasi tanpa mencari tahu apakah sebenarnya beban kerja yang berlebihan atau lingkungan kerja yang tidak mendukung yang menjadi penyebab turunnya produktivitas.
4. Jangan Andalkan Perasaan Jika Bisa Pakai Data
Terlalu banyak keputusan diambil berdasarkan intuisi, padahal data sering kali memberikan jawaban yang lebih akurat.
Ketika ada data yang tersedia, keputusan sebaiknya tidak hanya berdasarkan firasat. Intuisi tetap penting, tetapi harus didukung dengan fakta dan analisis yang kuat.
Jadi, sebelum bertanya ke hati, tanyakan dulu ke kepala.
Kesimpulannya, workshop ini bukan hanya tentang teori, tetapi tentang bagaimana menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih bijak.
Pemimpin hebat bukan hanya mereka yang cepat dalam mengambil keputusan, tetapi mereka yang tahu kapan harus menyelesaikan masalah, kapan harus bertanya dengan cara yang tepat, dan kapan harus mencari data sebelum bertindak.
Sebagai seorang pemimpin, jangan hanya mencari solusi cepat, tapi carilah solusi yang benar-benar menyelesaikan masalah dari akarnya.
Terima kasih kepada para peserta di Vallianz Singapore yang telah berbagi pengalaman dan perspektif. Karena sejatinya, belajar adalah proses yang tidak berhenti, bahkan bagi seorang trainer.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |