
- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Self Awareness, adalah kompetensi Kecerdasan Emosi (EQ) yang paling dasar. Tanpa self awareness yang baik, kompetensi yang lainnya akan bermasalah. Kita sering kali ketemu orang yang tidak sadar dengan dirinya, tidak menyadari kondisinya serta tidak mampu memetakan dirinya. Akibatnya, ketika dikasih masukan, orang itu terkaget-kaget. Nah, bagaimanakah caranya membangun dan melatih tiga kompetensi self awareness penting ini?
Sebenarnya, di tahun 2017, Daniel Goleman, sebagai salah satu pelopor EQ di dunia, sudah memperkenalkan 12 kompetensi penting yang perlu dimiliki para pemimpin dunia. Goleman bekerjasama dengan Richard Boyatzis, seorang professor di Case Western Reserve University. Mereka lantas menyebutnya sebagai The Crucial Competence.
Dalam ke-12 crucial competence ini, terdapat 3 kompetensi dari self awareness (kesadaran diri) yang disebutkan oleh mereka. Namun, sebelumnya, mari kita perjelas dulu apa sih yang disebut sebagai self awareness (kesadaran diri) itu?
Daniel Goleman, di buku monumentalnya yang terbit di tahun 1995, “Emotional Intelligence: Why It Matter More Than IQ” menyebut kesadaran diri (self awareness) sebagai kemampuan seseorang buat mengamati (observe) dan meneliti (evaluate) apa yang sedang dan di pikiran, perasaan dan pengalamannya. Dalam buku tersebut, Daniel Golemena juga mengutip pendapatnya John Mayer, profesor dari University of New Hampshire yang mengatakan self awareness sebagai “Kewaspadaan terhadap suasana hati dan pikiran saat menghadapi suatu situasi”.
Nah, kalau diterapkan dalam prinsip kecerdasan emosional, maka emotional self awareness bisa kita maknai sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali emosinya serta pengaruhnya terhadap sikap maupun kinerjanya. Sebagai kebalikannya, kita bahkan mengenal adanya orang yang bahkan tidak peka sama sekali dengan perasaan dirinya maupun orang lain, misalkan pada orang yang mengalami kelainan alexythimia, yakni yang kesulitan untuk merasakan emosi. Sebagai contoh misalkan ada kisah menarik tentang pembunuh berantai yang ditanya dan diinterogasi oleh oleh FBI, “Mengapa membunuh? Apakah kamu tidak menyadari apa yang dirasakan oleh korban. Seandainya kamu coba rasakan, bagaimana perasaannya mereka itu?” Ternyata, jawab dari si pembunuh berantai itu adalah, “Kalau aku bisa merasakan, aku nggak akan membunuh”
Dalam gagasannya tentang the crucial competence, Daniel Goleman dan Richard Boyatzis lantas menyebutkan bahwa self awareness itu mencakup 3 kompetensi penting ini. Apa sajakah?
Kompetensi pertama, emotional awareness (kesadaran emosional). Kompetensi ini terkait dengan kemampuan seseoarng untuk mengenali dan menyadari emosinya saat ini. Jadi dia bisa menjawab, “How Do You Feel Today?” (bagaimana perasaanmu hari ini?) dan “What make you feel that way?” (apa yang membuatmu merasakan perasaan seperti itu?). Adapun tanda-tandanya orang yang memiliki emosional awareness yang baik adalah: seseorang itu tahu mengenai situasi perasaan dirinya saat ini dan mengerti apa yang menyebabkan ia merasakan perasaan seperti itu. Selain itu, ia tahu bagaimana perasaannya bisa menolong ataupun justru jadi menghambat dirinya atas apa yang sedang ia sedang lakukan.
Kompetensi kedua, accurate self assesement (keakuratan menilai dirinya). Kompetensi ini mencakup kemampuan seseorang untuk menilai dan mengevaluasi dirinya. Termasuk kesadaran soal kelebihan dan kelemahannya. Tanda-tandanya orang yang memiliki accurate self assesement ini adalah ia paham mengenai SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) pada dirinya dirinya. Selain itu, ia pun bisa mengerti dan punya kesadaran bagaimana kira-kira orang lain menilai dan memandang dirinya.
Kompetensi ketiga atau terakhir dari self awareness ini adalah self confidence (kepercayaan diri). Disini, orang dengan self awareness yang tinggi memiliki rasa percaya diri yang baik. Adapun tanda-tandanya adalah ia mampu menerima dan melihat dirinya secara positif serta yakin dengan kemampuannya. Di sisi lain, ia pun memiliki self-talk yang positif serta tidak melakukan sabotase terhadap kemampuan dirinya.
Sebagai bagian akhir tulisan kali ini, ada 5 pertanyaan bagus buat menguji apakah Anda memiliki level self awareness yang tinggi atau tidak!
• Apakah Anda umumnya bisa mengenali kondisi dan situasi emosi Anda saat ini?
• Apakah Anda mengenali pola-pola Anda secara umum, dengan menjawab, “Dalam situasi begini…., biasanya saya akan bersikap begini…”
• Apakah Anda tahu situasi emosi seperti apa yang Anda butuhkan untuk menciptakan hari-hari yang menyenangkan ataupun untuk menghasilkan prestasi atau kinerja yang terbaik?
• Apakah Anda tahu soal kekuatan dan kelemahan dirimu dan bagaimana orang lain melihat dan menilai diri Anda secara umum?
• Apakah cara Anda menilai bakat, kemampuan dan kelemahan ataupun kekurangan Anda sama dengan apa yang orang lain katakan pada Anda?
Ayo, latih self awareness Anda sejak sekarang. Sebab, menurut Daniel Goleman, sellf awareness adalah pondasinya. Ibarat bangun rumah, tanpa self awareness, yang lainnya tidak bisa disusun. Tanpa self awareness, maka kompetensi EQ yang lainnya nggak bisa terbangun.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |