
- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Baru-baru ini, bersama tim, kami mengadakan program coaching and mentoring di sebuah bank nasional di Medan. Kami bertemu dengan para pemimpin, supervisor, dan manajer yang ingin mengembangkan keterampilan mereka dalam membimbing tim. Selama sesi berlangsung, kami melihat satu kesamaan, mereka semua ingin menjadi mentor yang lebih baik, tetapi belum semuanya memahami bahwa mentoring bukan hanya tentang memberikan nasihat atau berbagi pengalaman.
Mentoring adalah seni. Ia adalah proses yang membutuhkan kesabaran, keterampilan mendengarkan, dan keinginan untuk benar-benar membantu seseorang tumbuh. Dan yang lebih penting, mentoring adalah bagian dari cerita sukses banyak orang besar di dunia. Tiger Woods, legenda golf dunia, sejak kecil telah dimentor oleh ayahnya sendiri. Setiap pukulan, strategi, hingga mentalitas bertandingnya dipengaruhi oleh bimbingan sang ayah. Donald Trump, terlepas dari segala kontroversinya, pernah mengakui bahwa perjalanan bisnisnya tidak lepas dari peran mentor yang membimbingnya, termasuk ayahnya sendiri yang mengenalkannya pada dunia properti.
Seorang mentor sejati mampu melihat potensi tersembunyi dalam diri seseorang dan mengubahnya menjadi kekuatan nyata. Namun, bagaimana cara melakukannya? Dalam program ini, kami mengajarkan konsep SAGE, sebuah pendekatan yang terinspirasi dari model mentoring yang dikembangkan oleh Chip R. Bell.
Kami mengajarkan kepada peserta bahwa mentoring yang baik bukan hanya soal berbagi pengalaman atau memberikan nasihat, tetapi juga membangun hubungan yang bermakna. SAGE adalah model yang membantu mentor memahami bagaimana mereka bisa memberikan dampak lebih besar bagi mentee mereka.
S dalam SAGE adalah Surrendering. Yakni kemampuan untuk merendahkan hati dan benar-benar memberikan waktu bagi mentee. Seorang mentor yang baik tidak sekadar hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional. Mereka tidak sibuk ingin didengar, tetapi lebih banyak mendengar.
A adalah Accepting. Menerima kelebihan dan kelemahan mentee dengan tulus. Setiap mentee memiliki perjalanan uniknya sendiri. Mentor yang baik tidak membandingkan mentee satu dengan yang lain, melainkan menerima mereka sebagaimana adanya dan mendukung perkembangan mereka sesuai potensi yang mereka miliki.
G adalah Gifting. Kesediaan untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi mentee. Bukan sekadar hadiah fisik, tetapi bisa berupa waktu, wawasan, kepercayaan, bahkan peluang. Seorang mentor sejati tahu bahwa apa yang diberikan pada mentee bisa menjadi pemicu perubahan besar dalam hidupnya.
Dan terakhir, E adalah Extending. Memperluas potensi mentee dan mendorong mereka untuk mengambil tanggung jawab lebih besar. Mentoring bukan tentang membuat mentee terus bergantung, tetapi membimbing mereka agar bisa berdiri sendiri, mengambil keputusan yang lebih besar, dan bahkan menjadi mentor bagi orang lain di masa depan.
Mentoring Bukan Sekadar Teori, Tapi Tindakan Nyata
Salah satu tantangan terbesar dalam program mentoring adalah menerapkan teori ke dalam praktik nyata. Itulah mengapa dalam workshop ini, kami tidak hanya memberikan teori tentang mentoring, tetapi juga mendorong peserta untuk benar-benar menjalankan proses mentoring dalam jangka panjang.
Kami menantang setiap peserta untuk melakukan proses mentoring selama 6 bulan hingga 1 tahun setelah sesi pelatihan ini selesai. Ini bukan sekadar tugas, tetapi bagian dari perjalanan mereka untuk menjadi mentor sejati. Mereka harus mencari mentee, menerapkan konsep SAGE, dan benar-benar melihat bagaimana mentoring bisa membentuk seseorang dari waktu ke waktu.
Perubahan tidak datang dalam satu malam. Mentee butuh waktu untuk berkembang, dan mentor butuh kesabaran untuk membimbing. Tetapi satu hal yang pasti: mentoring yang dilakukan dengan benar akan selalu membawa dampak jangka panjang, baik bagi mentee maupun mentor itu sendiri.
Membangun Generasi Pemimpin Lewat Mentoring
Dunia membutuhkan lebih banyak mentor. Bukan hanya untuk dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua pernah belajar dari seseorang, mendapatkan bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman. Dan sekarang, saatnya kita meneruskan warisan itu.
Dengan konsep SAGE, para peserta di Medan kini memiliki alat yang jelas untuk menjadi mentor yang lebih baik. Namun, teori saja tidak cukup. Perjalanan baru benar-benar dimulai ketika mereka mulai membimbing, mendukung, dan membentuk generasi berikutnya.
Jadi, mentoring yang sesungguhnya bukanlah sekadar sebuah beban, tetapi sebuah hadiah. Hadiah untuk melihat seseorang berkembang, menghadapi tantangan, dan akhirnya mencapai potensinya yang tertinggi. Dan jika kita bisa menjadi bagian dari perjalanan itu, bukankah itu adalah pencapaian kita yang luar biasa? Jadi, siapa mentee pertama yang Anda rasa bisa Anda bimbing?
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |