- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Kasus Johnny Depp dan Amber Heard jadi sorotan dunia. Michelle Cherniss, mantan jaksa seorang ahli di bidang kekerasan rumah tangga dan seksual menyebut hubungan mereka sebagai hubungan yang toxic. Nah, apakah hubungan yang toxic itu? Toxic relationship diartikan sebagai hubungan yang saling merusak. Toxic relationship bisa terjadi dengan pasangan hidup, tapi juga bisa di tempat kerja dan keluarga besar. Intinya kita justru semakin terkuras energinya dalam hubungan yang toxic ini. So, bagaimana 10 tanda hubungan yang toxic? Terus, apa yang mesti dilakukan dalam hubungan yang seperti itu? Ini adalah INTISARI tanya jawab seputar Toxic Relationship yang jadi bahan obrolan inspiratif di Program Smart Emotion di SmartFM baru-baru ini bersama Bp. Anthony Dio Martin.
Apa sih pengertian Toxic Relationship itu?
Bahasa mudahnya adalah suatu bentuk hubungan yang beracun. Artinya apa? Namanya juga racun, jadi membuat seseorang yang berada dalam hubungan itu jadi makin tidak sehat malahan makin terpuruk, makin sakit. Jadi, kita bisa melihat suatu hubungan itu mulai toxic ketika, pertama, salah satu atau keduanya berubah menjadi makin pahit hati. Kedua, energinya masing-masing pasangan jadi habis untuk hubungan itu. Ketiga, orang yang berada dalam hubungan itu jadi makin tidak produktif dan makin tidak berkembang.
Sebagai salah satu contohnya adalah dalam drama brand terkenal Gucci, yang kemudian difilmkan di film The House of Gucci, kita melihat ada Patrizia Reggiani yang diperankan oleh Lady Gaga. Ia menikah dengan suaminya Maurizio Gucci yang awalnya hubungannya bagus, tapi berubah jadi sangat toxic. Patriazi Reggiani mulai sangat dominan dan menguasai hingga akhirnya malah membunuh suaminya sendiri.
Ada juga sebuah kisah kasus dimana ada seorang ibu dengan tiga anak yang terpaksa harus merelakan mimpi dan karirnya, demi merawat keluarganya. Sayangnya, si suami sama sekali tidak peduli. Bahkan, ketika bisnis impian suaminya mulai rontok, si suami selalu menyalahkan si istri dan bilang begini, “Dibalik seorang pria yang sukses ada wanita yang hebat. Tapi, dibalik aku yang gagal, ada seorang wanita yang goblok!”. Si istri pun mulai jadi tidak respek dan balas dengan menceritakan kepada keluarga besarnya sehingga semua keluarga si istri, mulai memusuhi si suaminya. Anaknya yang jadi kasihan karena tiap hari jadi harus menyaksikan bapak ibunya saling melukai secara verbal.
Apa sih yang terjadi sebenarnya antara Johnny Depp dengan Amber Heard sehingga dikatakan Toxic?
Mereka adalah pasangan yang awalnya romantic dan saling membutuhkan, tapi berubah jadi toxic dan berakhir saling menyerang di pengadilan di Fairfax, Virginia.
Awalnya, mereka bertemu di tahun 2009 waktu shooting film “The Rum Diary” lalu lanjut di promosinya di tahun 2011. Mereka menikah di tahun 2015 di salah satu pulaunya Johnny Depp di Bahamas. Namun, hanya 15 bulan terus digugat cerai oleh Amber Heard. Untuk itu, Johnny Depp harus membayar 14.25 juta US dollar. Harusnya urusannya udah selesai! Tapi ternyata tidak.
Tahun 2018 Amber Heard menulis di Washington Post tentang kekerasan yang dia alami selama berumah tangga. Malahan Amber Heard jadi duta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Meskipun nggak menyebut nama pasangannya tapi orang tahu. Dan gara-gara itu, bahkan di surat kabar the Sun mengatakan, “Bisakah JK Rowling sungguh bahagia memilih seorang yang memukul istri untuk memerankan film yang akan dibuatnya?”. Gara-gara itulah, Johnny Depp kemudian didepak dari dua peran penting yakni di dua film penting yakni The Fantastic Beast serta The Pirates of the Carribean. Total kerugiannya Johnny Depp ditaksir sekitar 40 juta US dollar.
Akhirnya, di tahun 2019, Johnny mulai menggugat 50 juta US dollar untuk pencemaran nama baik. Amber Heard ternyata lantas menggugat balik senilai 100 juta US dollar.
Belakangan, ada banyak fakta yang kemudian terungkap. Pertama-tama, ya soal kebiasaan dan kecenderungan alkoholiknya Johnny Depp memang parah plus ia pengguna kokain. Dalam situasi ini, perilakukanya memang jadi sulit diduga,
Tapi, banyak juga fakta menarik dari persidangan khususnya inkonsistensi dari jawaban yang diberikan oleh Amber Heard. Misalkan, Amber Heard mengatakan bahwa sejak 2014 hingga 2016 ia mulai harus memakai make up tebal dari kosmetik merk Milani. Tapi, ternyata produk yang ia sebut belum diproduksi sebelum tahun 2017. Dan ini diklarifikasi oleh perusahaan kosmetiknya.
Lalu, ada kejadian di tahun 2015, sewaktu masih shooting di Australia. Amber diminta untuk tanda tangan perjanjian pernikahan. Amber marah dan melemparkan botol minum hingga pecah dan membuat jari kelingking Johnny Depp itu putus. Namun, versi Amber, Johnnylah yang memutuskan jarinya sendiri. Johnny mengatakan, “terlalu bodoh buat saya untuk memutuskan jari saya sendiri karna saya juga seorang pemusik“
Lantas di tahun 2016, ada kejadian dimana Amber marah besar karna Johnny pulang telat. Besoknya, sebelum pergi, ternyata ada kotoran di samping tempat tidurnya Johnny Depp. Amber bilang itu adalah kotoran anjing, tapi belakangan itu dianggap tidak mungkin. Lalu, Amber akhirnya mengakui dan mengatakan dia sedang „ngerjain“ Johnny Depp.
Faktanya, Amber Heard banyak memanfaatkan kebaikan Johnny Depp, misalkan adiknya Whitney Heard juga tinggal di penthousenya Johnny secara gratis. Ada hal lain yang tidak konsisten, Amber Heard menjanjikan uang cerainya sekitar 7 Milyar US akan dibagi diantara ACLU (lembaga pejuang hak-hak sipil di Amerika) dan RS anak di Los Angeles, ternyata tidak ada uang kirimannya sama sekali. Malahan yang ada uang dari Johnny dan Elon Musk.
Inilah yang lantas membuat banyak orang yang tadinya mengira Johnny Depplah yang selama ini melakukan kekerasan mulai meragukan. Faktanya, Amber Heard jxuga melakukan kekerasan kepada Johnny Depp.
Bagaimana kondisi mereka dilihat dari kondisi psikologinya?
Memang, faktanya menunjukkan bahwa mereka berdua punya latar belakang yang penuh kekerasan dari orang tua mereka. Johnny Depp hidup bersama ibunya yang sangat abusive, suka memukul dan melakukan kekerasan kepada anak-anaknya juga kepada bapaknya. Tapi, bapaknya tidak melawan. Jadi, Johnny berkata ia ingin bersikap seperti bapaknya, untuk mempertahankan perkawinannya dengan Amber. Sementara, Amber Heard hidup dari latar belakang ayah yang alkoholik dan suka memukul juga.
Dari para psikolog yang dihadirkan di persidangan. Psikolognya Amber yakni Dawn Hughes menilai bahwa sikap dan perilaku Amber itu karena dirinya kena kondisi psikologis yang disebut Post Stress Traumatic Syndrome (PTSD). Yakni akibat dari korban kekerasan yang dialaminya sejak masih kecil, juga kekerasan yang dialaminya dari Johnny. Sementara itu, psikolognya Johnny Depp menilai justru Amber itu menderita Borderline Persoality Disorder (BPS) dan Histrionic Personality Disorder (HPD) yang gejalanya adalah: emosinya tidak terkendali, tidak stabil, butuh perhatian serta punya ego yang tinggi.
Bagaimana akhirnya orang bersikap soal situasinya Johnny Depp dan Amber Heard ini?
Akhirnya, orang mulai mengambil kesimpulan begini. Tadinya orang masih bersimpati dengan Amber, tapi belakangan dari rekaman dan bukti serta inkonsistensi Amber Heard membuat orang menduga, “Jangan-jangan Amberlah yang sebenarnya melakukan KDRT lebih sering“. Apalagi ada potongan yang mengatakan kalimat ancaman dimana ada suaranya Amber Heard yang berkata sinis kepada Johnny Depp, “Beritahu mereka bahwa saya Johnny Depp, saya adalah korban KDRT. Lihat apakah orang akan percaya sama kamu?“ Itulah yang membuat orang makin meragukan kalau kekerasan ini hanya dilakukan oleh Johnny. Makanya, gara-gara ini ada sekitar 3,7 juta orang yang menandatangani petisi agar Amber dikeluarkan dari perannya sebagai Meera di Aquaman 2.
Tapi, juga terungkap bahwa sikap Johnny Depp sendiri juga cukup sinis, dan ia bukanlah anak yang baik-baik dan tidak punya cacat cela. Dalam persidangan, salah satu komentar Johnny Depp sempat dipublikasikan dimana Johnny menulis kepada temannya, “Ayo kita bakar Amber. Tapi setelah itu saya ingin tiduri mayatnya untuk memastikan bahwa ia bener-bener sudah mati“
Kembali ke soal Toxic Relationship, jadi kalau disimpulkan dan dikaitkan dengan kasusnya Amber Heard dan Johnny Depp, ciri-cirinya apa saja sih?
1. Energy draining & energy sucking. Energi masing-masing jadi habis gara-gara berada dalam situasi yang seperti ini. Bukannya makin bersemangat, malahan makin capek!
2. Ada pihak yang terus-menerus merasa dipojokkan dan dipersalahkan. Lebih parahnya yang merasa dipojokkan atau dipersalahkan ini bisa jadi adalah korbannya. Maka ada yang disebut efek gaslighting dimana justru si korban merasa bahwa dialah yang bersalah.
3. Tidak dipercaya, terus dimonitor. Salah satu pihak terus-menerus dimonitor. Alasannya bisa kedengarannya bagus, misalkan “karna saya sayang maka saya terus memonitor kamu” tapi sebenarnya dasarnya adalah nggak trust.
4. Tidak bisa jadi diri sendiri. Hubungan yang toxic membuat seseorang tidak lagi bisa jadi dirinya sendiri malahan ia harus banyak berkorban dan menyesuaikan diri demi hubungan itu.
5. Mulai terjadi saling menyerang. Bisa fisik dan verbal. Bahkan, bisa terjadi ada komen atau teks di sosmed yang menunjukkan masing-masing pihak itu saling menyerang.
6. Sisi terburuk yang justru keluar. Dalam hubungan yang toxic bukannya seseorang menjadi makin baik malahan versi terburuknya yang mulai muncul. Makin jadi pemarah, jutek dan tidak terkontrol.
7. Harga diri makin turun. Karena terus menerus dirongrong, kondisi seseorang bisa makin turun harga dirinya. Makin kelihatan nggak pede. Bahkan, ini juga bisa terlihat dari penampilan fisiknya.
8. Banyak dramanya. Makin banyak hal-hal yang tidak bisa diprediksi, dan jadinya antar pasangan jadi harus menerka ada drama apa lagi ya. Jadi tiap hari bertanya, “Apa lagi yang bakalan terjadi?”
9. Mulai menghindar. Makin lama, masing-masing pasangan mulai saling menghindari satu sama lainnya. Jadi berusaha untuk tidak ketemu.
10. Makin nggak Bahagia. Hal terburuk dalam hubungan yang toxic adalah mereka makin tidak berbahagia dalam hubungan mereka ini.
Jadi, apa dong pelajaran pentingnya buat kita soal Toxic Relationship yang bisa dipetik dari kasusnya Johnny Depp dan Amber Heard?
1. Pelaku KDRT bukan hanya laki-laki. Ternyata, bukan hanya laki ke perempuan, tapi bisa juga sebaliknya. Data Center for Desease Control and Prevention (CDC) di tahun 2021 mengatakan statistik perbandingan antara wanita dengan laki-laki yang mengalami kekerasan seksual adalah 1:5 sementara buat laki-laki statistiknya adalah adalah 1:7. Sementara, untuk kekerasan seksual buat perempaun, perbandingannya adalah 1:5. Kekerasan seksual buat laki-laki adalah1:12. Jadi, wanita pun bisa jadi pelaku!
2. Harus deteksi dini, khususnya sebelum menikah! Ada bagusnya untuk belajar mendeteksi bagaimana kematangan emosi pasangan sebelum sampai ke pernikahan. Misalkan, respon emosi, cara dia mengatasi masalah. Kalau nggak, kelak akan jadi problem!
3. Careful with past. Hati-hatilah dengan masa lalu. Baik Johnny Depp maupun Amber punya masa lalu yang abusive oleh orang tua mereka.
4. Siklus kekerasan. Biasanya pelaku adalah korban, dan kemudian adalah berlanjut berikutnya, dia akan jadi pelaku. Jadi perlu diselesaikan atau healing. Masa lalu yang tidak beres dan tidak selesai, akhirnya kelak akan jadi masalah. Kasihan dengan anak-anaknya yang bisa jadi korban. Sebaliknya, mereka yang punya masa lalu kelam tapi selesai, justru bisa jadi sumber inspirasi buat anak-anaknya.
Apa tips dan inspirasi penting dalam situasi ini?
Kalau memperhatikan dan mengacu pada apa yang pernah dituliskan oleh Lilian Glass, di tahun 1995 soal “Toxic People” maka ada beberapa hal yang perlu jadi catatan bagi kita yang berada dalam situasi toxic yakni diantaranya:
1. Buat batasan yang jelas dan bertindak. Harus tahu dan berani bersuara saat ketika merasa mulai tidak sehat hubungannya. Atau, jika bisa, keluarlah dari situasi itu. Atau minimal kasih tahu ke yang melakukannya tentang perasaan dan kondisi kita gara-gara sikapnya. Bisa juga diceritakan kepada anggota teman atau sahabat yang dekat, sehingga bisa jadi kontrol sosial buat si pelaku juga!
2. Jangan jadi tergantung. Banyak yang jadi korban toxic relationship karna bucin, atau terlalu tergantung, sehingga ketergantungan ini dimanfaatkan. Dalam hal ini bersiap dan beranilah untuk mandiri. Lebih baik sendiri daripada berada dalam hubungan yang tidak sehat.
3. Tetap jaga harga diri. Jangan biarkan harga dirimu jadi rusak gara-gara orang lain. Banyak yang masuk dalam situasi toxic relationship yang justru makin kehilangan rasa harga diri dan makin “redup”. Adalah penting menjaga agar jangan sampai kata-kata dan kalimat dalam hubungan yang toxic tidak meracuni diri. Ada kalimat bagus dari Eleanor Roosevelt yang penting buat diingat buat mereka yang berada dalam situasi toxic yakni, “Orang lain tidak bisa melukai kamu, tanpa persetujuan darimu”
Be emotionally intelligence!
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |