
- info@hrexcelleny.com
- Jl. Tanah Abang V, no. 32, Jakarta Pusat 10160
Pernah ada penelitian di sekitar tahun 1997 yang mengungkapkan bahwa orang-orang IT (information technology) secara Kecerdasan Emosi (EQ) jauh lebih rendah dibandingkan dengan profesi lainnya. Bahkan topik ini pun pernah dimuat di salah satu majalah bisnis yang diakui kredibilitasnya, Harvard Business Review. Menurut isi artikel tersebut, ada beberapa ciri yang biasanya dijumpai pada orang IT yang menyebabkan mengapa mereka kemudian dianggap ber-kecerdasan emosional (EQ) rendah. Beberapa ciri pada orang Information technology (IT) yang kemudian dianggap kecerdasan emosi (EQ)-nya kurang seperti: (1) orang-orang Information technology (IT) dianggap lebih banyak menggunakan kecerdasan intelektual (IQ) daripada kecerdasan emosional (EQ) dalam pekerjaannya, (2) mereka lebih sulit berempati dan jarang menggunakan perasaannya dalam bertindak, (3) secara sosial pun orang Information technology (IT) lebih sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, serta (4) orientasinya lebih banyak berhubungan dengan teknis (job) daripada manusia (people). Padahal Jack Ma, founder Alibaba mengatakan “We need emotional quotient (EQ) to be successful”. Terus, bagaimana dong?
Apa yang dituliskan di atas adalah sebuah stereotype. Bukan berarti semua professional IT rendah EQ-nya. Hanya saja karena keseharian mereka lebih banyak berhubungan dengan mesin dan bahasa-bahasa program membuat terkadang menjadi kikuk saat harus menghadapi 1001 macam orang dengan kelakuannya yang unik-unik. Sepertinya hal ini yang menjadi perhatian para leader Tim Information Services (IS) PT HM Sampoerna untuk memperlengkapi kompetensi mereka supaya tidak hanya jago dalam memberikan solusi IT tapi juga bagus dalam hal EQ. Apalagi, ke 23 peserta yang hadir adalah rekan-rekan ini terdepan Information Service (IT Support) yg bertugas sebagai Customer Service dalam menangani troubleshooting yang terjadi untuk seluruh group di Sampoerna. Karena itulah, selama satu hari tim Master Training dari HR Excellency yakni Bp.Anthony Dio Martin dan Max Sandy serta Ibu Dian Mardi Leonorariupassa, hadir mensharingkan soal konsep dan aplikasi kecerdasan emosi (EQ) kepada tim Information Service (IS) Sampoerna. Berbagai tips yang dibagikan Bp.Anthony Dio Martin dan Max Sandy dari HR Excellency ini, mudah-mudahan cukup menjadi bekal bagi para peserta untuk tahu cara mengelola emosi mereka sendiri. Namun, bukan hanya itu, terpenting juga mengetahui cara mengembangkan kompetensi komunikasi mereka dengan lebih efektif dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi, khususnya dalam melayani client internal mereka.
Semoga isi sharing sehari “BECOMING A HIGH EQ IT PROFESSIONAL”, 6 Des 2017 di Grand Mercure, Harmoni Jakarta benar-benar dipraktekkan dan para peserta pun benar-benar bisa merasakan manfaatnya. Be a high EQ IT Professional!
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
Website | : | www.hrexcellency.com |